RAGAM DAN BAHASA INDONESIA
Ragam bahasa
adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu
varian dari sebuah bahasa menurut pemakai.
Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau
berbagai variasi sosiolinguist lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksiko, seperti slang dan argot, sering
dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun
penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri .
Jenis
ragam bahasa
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam
bahasa dibedakan antara lain atas:
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa jurnalistik
- Ragam bahasa ilmiah
- Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam
bahasa dibedakan atas:
- Ragam lisan yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa cakapan
- Ragam bahasa pidato
- Ragam bahasa kuliah
- Ragam bahasa panggung
- Ragam tulis yang antara lain meliputi:
- Ragam bahasa teknis
- Ragam bahasa undang-undang
- Ragam bahasa catatan
- Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan
antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
- Ragam bahasa resmi
- Ragam bahasa akrab
- Ragam bahasa agak resmi
- Ragam bahasa santai
A. RAGAM BAHASA LISAN
Ragam bahasa lisan merupakan ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
CIRI-CIRI RAGAM BAHASA LISAN :
o Langsung
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat bertemu langsung dengan orang yang diajak bicara.
o Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat situasi pembicaraan
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapakan dapat mengetahui situasi dan kondisi dan menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara.
o Tidak efektif
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga banyak menggunakan kalimat yang bersifat basa-basi dengan orang yang diajak bicara.
o Kalimatnya pendek-pendek
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya.
o Kalimat sering terputus dan tidak lengkap
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya.
o Lagu kalimat situasional
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti situasi yang ada pada dengan orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya.
o Langsung
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat bertemu langsung dengan orang yang diajak bicara.
o Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat situasi pembicaraan
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapakan dapat mengetahui situasi dan kondisi dan menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara.
o Tidak efektif
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga banyak menggunakan kalimat yang bersifat basa-basi dengan orang yang diajak bicara.
o Kalimatnya pendek-pendek
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya.
o Kalimat sering terputus dan tidak lengkap
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya.
o Lagu kalimat situasional
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti situasi yang ada pada dengan orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya.
B. Ragam Bahasa Semi Ilmiah
Kalimat semi ilmiah merupakan kalimat yang
membentukan katanya tidak terlalu formal, tidak terlalu mengikuti metode
ilmiah, tetapi tetap konsisten terhadap struktur kalimat yang lengkap dan
obyektif atas tulisan tersebut. Kalimat semi ilmiah biasanya digunakan pada
artikel, editorial, reportase.
contoh kalimat Semi ilmiah:
Manga, merupakan sebutan untuk komik di
Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke
Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt
Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik
Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke
dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka
era baru untuk komik Jepang.
Ciri-ciri Ragam Bahasa Semi Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- Fakta yang disimpulkan subyektif,
- Gaya bahasa konotatif dan populer,
- Tidak memuat hipotesis,
- Penyajian dibarengi dengan sejarah,
- Bersifat imajinatif,
- Situasi didramatisir,
- Bersifat persuasif.
- Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah, yaitu:
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- Roman
3. Ragam Bahasa Non Ilmiah
Artikel Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak
boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik,
klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng,
cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.
Ciri-Ciri Bahasa Non Ilmiah
- Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
- Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
- Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
- Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Kalimat non ilmiah merupakan kalimat yang tidak formal, dari
bentuk bahasa, kosa kata, ataupun struktur, tetapi harus tetap memiliki alur
yang jelas dalam penulisan. Tidak memiliki unsur semetodis atau sesistematis
seperti layaknya kalimat ilmiah atau semi ilmiah. Kalimat non ilmiah biasa
digunakan pada dongeng, hikayat, cerpen, novel.
Contoh kalimat non ilmiah:
- Damy adalah mahasiswa angkatan 2008
- Ibu pergi ke pasar untuk berbelanja
- Nidji sedang konser di JCC.
REFERENSI :
- http://aliza124.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-ragam-bahasa-ilmiah-semi.html
Komentar
Posting Komentar