pengertian Kutipan,abstrak,dan daftar pusaka
Kutipan
A. Definisi
Kutipan adalah pinjaman sebuah
kalimat ataupun pendapat dari seseorang baik itu pengarang atau seseorang yang
cukup terkenal, baik terdapat dalam buku, majalah, koran, surat kabar atau
media elektronika seperti TV, radia dan internet. Tujuan dari kutipan
adalah untuk memperkuat argumentasi, bukti, fakta si penulis. Mungkin hampir
mirip dengan mengkopi atau menjiplak sebuah tulisan, tetapi bedanya jika
menjiplak maka tidak ada keterangan sumber dan pada kutipan akan di sebutkan
dari mana sumber tulisan yang si penulis kutip.
B. Jenis-jenis Kutipan
- Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita. Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
- Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki, atau dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ).
C. Cara Penggunaan
A. Kutipan langsung
- yang tidak lebih dari empat baris :
– kutipan diintegrasikan dengan teks
– jarak antar baris kutipan dua spasi
– kutipan diapit dengan tanda kutip
– sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil. - yang lebih dari empat baris :
– kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
– jarak antar kutipan satu spasi
– kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertamakutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan. kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip. di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1).
B. Kutipan tak langsung
– kutipan diintegrasikan dengan teks
– jarak antar baris kutipan spasi rangkap
– kutipan tidak diapit tanda kutip
– sesudah selesai diberi sumber kutipan
– jarak antar baris kutipan spasi rangkap
– kutipan tidak diapit tanda kutip
– sesudah selesai diberi sumber kutipan
D. Contoh
Kutipan Langsung
- Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur
tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
v - “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).
Kutipan Tidak Langsung
- Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.
- Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).
Abstrak merupakan suatu ringkasan
yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak umumnya
disajikan dalam satu paragraf dan disarankan tidak lebih dari 200 kata
(beberapa jurnal mengijinkan sampai 400 kata). Abstrak ditempatkan pada bagian
awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan
mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul.
Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan
yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling
sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu
kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah).
Abstrak harus bersifat informatif
dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut
harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk
mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas dalam isi artikel
pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi
logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah,
pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai
dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya
diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan
abstrak menjadi tidak terlalu panjang.
Abstrak tidak boleh mengandung
pustaka dan penunjukkan gambar atau tabel. Data dalam abstrak, hendaknya
disajikan secara tepat sehingga pembaca tidak perlu mengacu pada ilustrasi yang
disajikan di dalam teks. Dengan alasan yang sama, sebaiknya dihindari
penggunaan singkatan pada abstrak. Penyajian abstrak dengan cara seperti ini
menjadi sangat penting, bila diinginkan suatu artikel ilmiah dibaca secara
luas.
2.1 Fungsi / Tujuan abstrak:
- Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
- Menghemat waktu pembaca
- Melanjutkan membaca atau tidak ?
- Menghindari terjadi duplikasi tulisan
- Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
Daftar Pustaka
1. Pengertian
Daftar pustaka adalah sebuah daftar
yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan
karangan yang tengah digarap. Bagi orang awam, bibliografi mungkin tidak
penting artinya, tetapi bagi seorang sarjana seorang calon sarjana. atau
scorang cendekiawan, daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat
penting.
2. Fungsi
Untuk mendeskripsi yang penting
tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan, karena itu fungsi catatan
kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Selain itu berfungsi sebagai
pelengkap dan sebuah catatan kaki. Pada daftar pustaka dapat mengetahui keterangan-keterangan
yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
3. Unsur-unsur
– Nama pengarang, yang dikutip
secara lengkap.
– Judul buku, termasuk judul
tambahan.
– Data publikasi: penerbit, tempat
terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah
halaman) buku tersebut.
– Untuk sebuah artikel diperlukan
pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
4. Bentuk
Daftar isi disusun menurut urutan
alfabetis dan nama pengarangnya. Untuk maksud tersebut nama-nama pengarang
harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau
ada. Jarak antara baris dengan baris adalab spasi rapat.
Jarak antara pokok dengan pokok
adalah spasi ganda. Tiap pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan
pinggir margin kiri, sedangkan baris kedua, ketiga, dan seterusnya dan tiap
pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima
ketikan ke dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang
mempergunakan 7 ketikan ke dalam untuk alinea baru).
Contoh Daftar Pustaka:
Arikunto, S. (2005). Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
BNSP, (2007). Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V.
Depdikbud. (1999). Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan
Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.
Depdiknas. (2003). Metode Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian
Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.
Haryanto, (2003). Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hollands Roy, (1983). Kamus
Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta:
Erlangga.
sumber :
https://ryanprabowo.wordpress.com/2016/01/21/kutipan-abstrak-dan-daftar-pustaka/
https://wisnuwardhana10.wordpress.com/2015/01/19/pengertian-kutipan-abstraksi-daftar-pustaka/
https://aditiodoank.wordpress.com/2012/12/30/kutipan-abstrak-dan-daftar-pustaka/
Komentar
Posting Komentar